SULUTMEDIA.COM – Gelombang protes warga mengguncang kawasan elit Citraland Manado. Kenaikan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang dinilai sepihak dan tidak transparan memicu kemarahan warga.
Mereka menyatakan sikap tegas: tolak kenaikan IPL!
Komunitas warga yang tergabung dalam Rukun Warga Citraland Peduli Bersatu melayangkan tuntutan kepada pihak manajemen untuk meninjau ulang bahkan membatalkan kebijakan tersebut.
Aspirasi ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Ruang Komisi III DPRD Sulawesi Utara, Senin (20/10/2025), dan dihadiri lintas komisi DPRD.
Anggota DPRD Sulut, Dr. Roy Roring, menegaskan bahwa keputusan sepihak ini berisiko mencoreng reputasi Citraland sebagai kawasan perumahan prestisius.
“Ini masih kawasan pengembangan. Jangan sampai hal seperti ini justru merusak nama besar Citraland.
Solusinya? Musyawarah mufakat, bukan keputusan sepihak,” tegasnya.
Sorotan juga datang dari legislator Nick Lomban, yang mempertanyakan transparansi data dari pihak manajemen.
“Kenaikan IPL mencapai 8,5% menurut pemahaman kami. Kami minta data resmi disampaikan agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi,” ujarnya.
Warga bernama Dedi Tibo menyampaikan bahwa IPL Citraland Manado kini menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia, tanpa disertai peningkatan layanan yang sepadan.
“Kami hanya minta satu hal: dengarkan suara kami. Jangan abaikan warga yang selama ini patuh membayar, tapi tidak diajak bicara saat beban dinaikkan,” ujar Dedi dengan nada kecewa.
Lebih tegas lagi, Careig Runtu menilai bahwa kebijakan ini mengandung unsur tekanan terhadap warga, apalagi dilakukan tanpa sosialisasi yang memadai.
“Kami minta IPL yang sekarang dianulir dulu. Harus ada pemisahan antara IPL dan pembayaran air. Ini bukan sekadar kebijakan, ini bentuk ancaman terhadap kenyamanan warga,” tutupnya.
Donald Audy (Redaksi)










Komentar